PENGGUNAAN
KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL
Tugas
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Dosen Pengajar:
Fahmi
Roy Dalimunthe, SE, MM
Disusun Oleh:
Syaiful Rahman
Wandi Syahbana
Dimas Ichwan Aziz
M. Syuhada
Iklillah
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL.”
Makalah ini berisikan
tentang informasi mengenai perusahaan multinasional (Multinational Corporation
– MNC) yang telah membangun sistem informasi global (Global Information Systems
– GIS), yang membutuhkan pemrosesan informasi khusus.Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang penggunaan komputer di
pasar internasional.
Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Banjarmasin, 27 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR
ISI........................................................................................................................... 2
BAB
I: PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
BAB
II: PEMBAHASAN....................................................................................................... 4
2.1.
Perusahaan Multinasional............................................................................................ 4
2.2.
Perlunya Koordinasi Dalam MNC.............................................................................. 6
2.3.
Strategi Bisnis Global.................................................................................................. 6
2.4.
Penggerak Bisnis Global........................................................................................... 10
2.5.
Masalah Dalam Menerapkan GIS............................................................................. 11
2.6.
Strategi Penerapan GIS............................................................................................. 12
BAB
III: PENUTUP.............................................................................................................. 16
3.1.
Kesimpulan................................................................................................................ 16
3.2.
Saran.......................................................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya
komputer digunakan untuk memecahkan permasalahan lokal. Saat ini komputer
digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan
memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif perusahaan
melakukan investasi dalam teknologi informasi guna mencapai skala ekonomis,
mengembangkan produk, dan memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh dunia.
Selama tahun
1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (Multinational Corporation
– MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (Global
Information Systems – GIS), yang membutuhkan pemrosesan informasi khusus. Dan
dewasa ini perusahaan tersebut telah membuat peningkatan besar-besaran, baik
untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula
dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang
yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai
suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan
memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan
para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para
eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Perusahaan
Multinasional
Perusahaan
multinasional (multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri
dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan
tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan,
kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan
bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas
setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC
lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka
tetapi berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan.
Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah
dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para
eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi
pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi
informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif.
Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik
mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja
yang buruk.
Tempat
yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional
adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham
University) mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
1)
Divisi
Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan
diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan.
Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor langsung pada pasangan
fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian data yang
mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat yang
lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada tingkat
eksekutif puncak di perusahaan induk.
2)
Divisi
Internasional (international divisions)
Semua anak perusahaan
di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi
domestik.
3)
Wilayah
Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya
menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak
perusahaan yang berlokasi dalam batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah,
karena arus informasi dari tiap wilayah langsung dikoordasikan dengan staf
dikantor pusat (perusahaan induk).
4)
Divisi
Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut
jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka
sendiri di seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam
kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk
menurut kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut
menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak
perusahaan.
2.2.
Perlunya
Koordinasi Dalam MNC
Koordinasi
merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan
yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya
dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya
ekonomi internasional.
Kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir
ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang
dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik,
yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup
:
a. Fleksibel
dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
b. Kemampuan
memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
c. Kemampuan
mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
d. Kemampuan
mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
e. Biaya
operasional keseluruhan berkurang;
f. Peningkatan
efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
g. Kemampuan
mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan
distribusi.
2.3.
Strategi
Bisnis Global
Telah
diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga
dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti.Strategi Bisnis MNC (Christopher
Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat strategi, yaitu:
1)
Strategi
Multinasional
Perusahaan induk
memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan
praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan
(desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh
perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi
dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database
yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
Gambar 1.
Strategi Multinasional
2)
Strategi
Global
Pengendalian ada di perusahaan
induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk standar. Produk untuk
seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak
perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem
informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan
database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
Gambar
2. Strategi Global
3)
Strategi
Internasional
Perpaduan
strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi).
Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak
perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi
perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan
sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk
dengan anak perusahaan.
Gambar 3.
Strategi Internasional
4)
Strategi
Transnasional
Perusahaan induk dan semua anak
perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi,
mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya
efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Dari
Gambar 4 terlihat rumitnya sistem
pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke
titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi.
Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada
tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional,
perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang
diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim
pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan
bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional
menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan
keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Gambar
4. Strategi Transnasional
Sistem informasi yang digunakan MNC
ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis tersebut dinamakan Sistem
Informasi Global (Global Information System – GIS), yang merupakan suatu sistem
yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara.
2.4.
Penggerak
Bisnis Global
Daya
yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi
(economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara
global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia.
Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business
drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala
ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis
global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan
dan produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas
tersebut. Setelah terbentuk, GBD menjadi dasar bai rencana strategis sumber
daya informasi perusahaan (strategic planning
for information resources - SPIR).
Berikut
ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang
berkantor pusat di Amerika Serikat:
1) Sumber
daya bersama;
Beberapa anak
perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya
armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2) Operasi
yang fleksibel;
Produksi dapat
dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan
kondisi.
3) Rasionalisasi
operasi;
Berbagai komponen dan
sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan kemudian dirakit produk jadi.
4) Pengurangan
risiko;
MNC membatasi risiko
yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi dibeberapa
negara.
5) Produk
global;
Memasarkan produk yang
sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari
sub rakitan yang sama.
6) Pasokan
yang langka;
Sumber daya yang langka
disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7) Pelanggan
tingkat perusahaan.
Memiliki pelanggan yang
berada di seluruh dunia.
2.5.
Masalah
Dalam Menerapkan GIS
Kendala Penerapan GIS:
1)
Politis
Adanya pembatasan:
a. Pembelian
dan impor perangkat keras,
Pemerintah setempat
berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan mendorong investasi asing
dalam manufaktur local dengan menentukan hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit
di dalam negeri yang boleh digunakan.
b. Pemrosesan
data,
Data harus di proses di
dalam negeri.
c. Komunikasi
data.
Pembatasan atas arus
data lintas batas (transborder data flow – TDF) yakni perpindahan data yang
dapat dibaca oleh mesin melintasi perbatasan negara, yang dikelompokan atas
empat jenis, yaitu :
§ data
operasional
§ data
pribadi
§ transfer
dana elektronik antar negara
§ data
teknik dan ilmiah
2)
Teknologi
Sejumlah negara dimana
anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang berkaitan dengan tingkat
teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit telekomunikasi dengan
kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk, tidak tersedianya sumber
energi yang cukup, dan perangkat lunak.
3)
Kurangnya
dukungan dari manajer anak perusahaan
Manajer anak perusahaan
sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak
perusahaan tersebut tanpa bantuan dan menganggap standar baru sebagai hal yang
tidak perlu. Manajemen kantor cabang di luar negeri dapat pula memandang GIS
sebagai suatu pengawasan “Big Brother”. Para manajer tingkat menenggah khawatir
dilampaui oleh hubungan informasi baru yang menyalurkan data operasional ke
perusahaan induk.
2.6.
Strategi
Penerapan GIS
§ Bila
suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim
pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan.
§ Bila
strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar
tugasnya di perusahaan induk.
§ Bila
strategi internasional yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat
berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan
§ Bila
strategi transnasional yang diikuti, tim
pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.
Strategi Transnasional bagi
Penerapan GIS
Strategi
ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja
dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi:
1)
Menghubungkan
GIS dengan strategi bisnis
Tim pengembangan harus
memperhatikan sejak awal kegiatan engenai sejumlah hal penting yang menghubungkan
GIS dengan strategi bisnis. Hal penting tersebut, yaitu:
a. Bekerja
sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial
GIS pada strategi bisnis global.
b. Mengerti
strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
c. Menentukan
strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
d. Menentukan
tujuan dari tiap strategi GIS.
e. Mengidentifikasi
aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan
prioritasnya.
f. Menugaskan
orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut.
2)
Menentukan
sumber daya informasi
GIS akan menggunakan
semua jenis sumberdaya informasi yakni perangkat keras, perangkat lunak,
personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas-tugas penting tim
pengembangan yang berkaitan dengan, adalah:
a. Menentukan
jumlah dan lokasi pusat data regional
b. Mengidentifikasi
penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
c. Membuat
spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan
semua anak perusahaan.
d. Membuat
rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24
jam sehari dan tujuh hari seminggu.
e. Siap
menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan
induk.
3)
Menyediakan
pembagian data
Kunci untuk mencapai
standarisasi dalam operasi lebih ditentukan oleh data daripada proses.
Perencanaan GIS harus berfokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir
berupa model data peerusahaan. Dalam GIS, perusahaan merupakan suatu MNC, dan
model mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan. Lingkup perusahaan yang
luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sukar dibandingkan jika
perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data
bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, yaitu :
a. Mengembangkan
suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
b. Membentuk
satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak
perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
c. Meneliti
peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan
data dan telekomunikasi.
d. Berdasarkan
penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas
negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
e. Menerapkan
database.
4)
Memperhatikan
lingkungan budaya
Selama proses
pengembangan,para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus
memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim
pengembangan, yaitu :
a. Menyadari
perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada
dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
b. Membuat
survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar
keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
c. Menyediakan
pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka
mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan
keahlian di area yang mereka telah kuasai.
d. Membuat
program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk
bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program
tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
MNC
beroperasi melintasi produk, pasar, perbatasan, dan budaya, dan mengikuti
aktivitas yang dipengaruhi oleh warisan administratif maupun lingkungannya. MNC
berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungannya dengan
mengumpulkan dan mengelola informasi.
MNC
dapat menggunakan empat struktur dasar organisasi, yaitu divisi fungsional
seluruh dunia, divisi internasional beroperasi terpisah dari divisi-divisi
domestik, wilayah geografis mencakup anak perusahaan yang berada dalam
batasnya, dan divisi produkseluruh dunia dengan memberikan otoritas untuk
menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala dunia, seperti perusahaan
terpisah.
Kunci
menjalankan MNC adalah koordinasi. Koordinasi membawa banyak keuntungan.
Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global,
yaitu strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global
menampilkan sentralisasi, dan strategi internasonal menampilkan anak-anak
perusahaan yang relatif independen yang menerapkan keahlian dari perusahaan
induk, serta strategi transnasional yaitu yang paling rumit karena menampilkan
partisipasi bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam
perencanaan dan dalam menjalankannya. Sistem yag digunakan oleh MNC tersebut
dikatakan sistem informasi global (global information system – GIS).
Elemen-elemen
dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global
business drivers – GBD. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak,
mengarahkan analisis pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada
dalam perusahaan dan antar anak perusahaan.
MNC
mengalami berbagai masalah. Sebagian masalah tersebut bersifat politis,
sebagian berkaitan dengan teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh
para manajer anak perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.
Strategi penerapan GIS
memberi perhaian pada empat hal, yaitu menghubungkan GIS dengan strategi
bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan, menyediakan
pembagian data dan budaya.
3.2.
Kritik
&Saran
Dalam pembuatan
makalah ini saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banayk kekurangan. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Nugroho, Widyo. Modul 4 Penggunaan Komputer Di Pasar Internasional. Retrieved from:
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5679/Modul+ke+4+sim+ptik.doc
McLeod, Raymond, Management Information
System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H
Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar